Selasa, 03 Februari 2009

Kegagalan..sahabat atau musuh Anda


Beck Weathers, 49 th.Sudah 10 tahun menjadi pendaki gunung.Sebelum nya Weathers telah mempersiapkan pendakian berikutnya.Kali ini Mount Everest yang akan Ia kalahkan.Sebelum Everest, Ia telah mendaki enam dari tujuh puncak gunung tertinggi di berbagai benua.Dan untuk setiap pendakian nya Ia menjalani latihan yang sungguh luar biasa berat.
Untuk pendakian Everest tersebut Weaters mendahtarkan diri dalam sebuah ekspedisi yang di pimpin oleh Rob Hall dari New Zealland.
Pendakian dimulai, sebelum tim tersebut sampai di perkemahan di puncak tersebut ( pada ketinggian 26,000 kaki).Weathers baik - baik saja, terlepas dari kondisi yang sulit karena luar biasa dingin dan sulit untuk bernafas. Namun ketika Ia mendaki puncak nya pada 10 Mei, Weathers sadar bahwa Ia mengalami kesulitan. Karena beberapa tahun sebelumnyaIa telah menjalani pembedahan mata. Semakin tinggi Ia mendaki, lensa mata nya semakin datar dan Ia sulit untuk melihat.
Keputusan yang paling bijaksana adalah menunggu di tempat atau bergabung dengan yang lain untuk turun sementara waktu.Weathers kecewa karena tidak dapat dengan segera melanjutkan pendakian,meskipun untuk sementara.Dan hal tersebut di perparah oleh kondisi cuaca yang semakin mengerikan.
Gunung tersebut dilanda hujan es, hingga berakibat suhu turun drastis hingga minus 50 derajat dibawah nol. Dan kecepatan angin hingga tujuh puluh mil perjam, Hal itu membuat tim bercerai berai untuk menyelamatkan diri masing - masing. Weathers tertinggal sendiri di gunung selama berjam - jam. Dan Ia pun mulai koma karena kedinginan.
Setelah badai reda, sesama pendaki mencari Weathers selama berjam - jam.Dan pada 11 Mei mereka menemukan nya tertutup salju dan hampir tidak bernafas. Mereka tau Weathers akan segera maninggal, makannya mereka meninggalkan nya di tempat dan kembali lagi ke perkemahan untuk segera menghubungi istrinya lewat radio bahwa Weathers sudah meninggal dalam pendakian.
Sebelumnya...bahkan sampai sekarang pun tidak ada orang yang siuman akibat kedinginan yang sepertu itu, kecuali Beck Weathers.
Namun entah bagaimana Weathers pulih, bangkit dan kembali ke perkemahan. Jaket nya terbuka, wajahnya hitam dan sulit sekali untuk dikenali karena kedinginan dan lengan kanan nya seputih marmer karena membeku. Tak seorangpun menyangka hal itu terjadi pada Weathers, bahkan sampai selamat dan tetap hidup...
Setelah kembali ke Dallas dan Ia segera dirawat. Weathers menjalani 10 pembedahan. Jari kiri dan lengan kanan sebawah siku terpaksa di amputasi. Namun demikianWeathers merekonstruksikan kembali perjalanan hidupnya.
Weathers mengalami proses belajar yang amat radikal. Ia percaya bahwa Ia telah menukarkan tangan nya dengan sesuatu yang lebih berharga.
" Saya mungkin lebih bahagia setelah melalui semuanya itu. Saya memiliki prioritas yang berbeda sekarang.Anda tidak perlu mengenal siapa diri Anda hingga Anda benar - benar di uji bahwa Anda mendapat jauh lebih banyak dari kegagalan ketimbang sukses." Demikian Weathers berucap.
Rasa syukur yang penuh tercermin dari sikap Weathers. Ia telah mengubah kegagalan menjadi batu loncatan dengan menjadikan kesusahan sahabat terbaik nya.
Anda tidak perlu di tinggalkan dalam keadaan yang buruk diatas gunung tertinggi di dunia untuk memiliki sikap tentang bagaimana menghadapi kegagalan. Anda dapat melakukan ditempat Anda paling nyaman sekalipun untuk belajar tentang sebuah kegagalan. Sikap Anda terhadap kegagalan menentukan ketinggian Anda setelah kegagalan. Namun demikian ada juga yang tidak pernah memahami arti sebuah kegagalan.
Karena memang selama ini yang selalu di tonjolkan adalah tentang bagaimana meraih kesuksesan, tanpa berfikir bagaimana jika gagal.Padahal sukses adalah suatu perjalanan yang harus melewati kegagalan demi kegagalan. Karena pasti ada pelajaran dari setiap kegagalan.
Banyak cara kabanyakan orang memandang kesusahan. Mereka begitu dikuasai oleh peristiwa nya. Sehingga melewatkan pengalaman untuk belajar dari kegagalan .
Kegagalan entah sahabat atau musuh Anda, dan Anda lah yang menentukan nya. Jika Anda selalu menyanyikan nyanyian berkabung, maka kegagalan adalah musuh Anda. Namun jika Anda belajar tentang kegagalan dan bagaimana memetik hikmat nya dan menjadikan kegagalan sahabat Anda.
Jika berulang - ulang Anda gunakan kegagalan sebagai batu loncatan untuk meraih kesuksesan, maka kegagalan menjadi sahabat terbaik Anda.
Bagaimana dengan Anda...
Pernahkah Anda mengalami kegagalan...jika belum pernah..
Anda sungguh luar biasa...ataukah..malah Anda belum pernah memulai sama sekali...
Sampai bertemu di puncak sukses


0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution