Jumat, 27 Februari 2009

Merendahkan Hati...Tidak Ada Salah nya


Pagi itu adalah hari yang di nanti - nantikan sang profesor. Setelah sekian lama bergulat dengan berbagai kesibukan dan penemuan - penemuan yang coba di kembangkan. Namun hari ini adalah hari kebebasan bagi sang Profesor dari ritunitas yang selama ini membelenggu.

Pagi ini sang Profesor memutuskan untuk melakukan hoby yang selama ini sempat tertunda beberapa lama, yaitu memancing. Hari ini sang Profesor pergi mancing di sebuah danau yang di rekomendasikan seorang teman.


Sang Profesor menyewa sebuah perahu yang tidak terlalu besar, yang hanya cukup memuat Dia dan seorang tukan perahu yang kesaharian nya perahu tersebut digunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perahu mulai berlayar menuju tengah danau meskipun lambat. Sesampai di tengah danau mulailah sang Profesor melempar kail pancingnya. Namun demikian sang Profesor tidak dapat menahan sesuatu yang telah menjadi kebiasaannya, yaitu membaca. Sambil memancing dengan membaca...hhhhmmm...merupakan perpaduan hoby yang mengasyikan.

Disela - sela aktiftas tersebut , sang Profesor bercakap - cakap dengan pemilik perahu, sambil mengajukan beberapa pertanyan. Pertanyaan pertama yang diajukan adalah...
Apakah Anda pernah belajar tentang psikologi ?".Pemilik perahu menggelengakan kepala Sayang sekali , padahal Anda sangat membutuhkanya untuk mempelajari cara manusia berkata - kata dan berperilaku. Tidak hanya melakukan kegiatan sehari - hari yang membosangkan saja. Saya sangat benci untuk mengatakan hal ini , karena Anda berarti telah menyia - nyiakan hidup Anda ". demikian sang Profesor berkata.

Setelah beberapa saat sang Profesor mengajukan pertanyaan lagi.
Apakah Anda pernah belajar Antropology ? ". Kembali pemilik perahu berkata "tidak". Dan kembali sang Profesor berkotbah ,
Rugi sekali Anda , padahal dengan Antropology Anda akan mengerti tentang ritual , upacara tradisional , legenda . Seningga Anda akan kaya dengan pengetahuan. Tanpa belajar tentang Antropogi , Anda telah kembali menyia - nyiakan hidup Anda.

Namun baru saja sang Profesor berhenti berucap, secara perlahan namun pasti langit mulai berubah. Sejurus kemudian terdengar suara keras dari atas langit. Gemuruh angin mulai menyusul menderu . Dan badai akan segera terjadi di atas danau tersebut , karena rintik hujan mulai turun yang biasanya mnyertai datang nya badai.

Sang pemilik perahu segera melakukan tindakan antisipasi yang sudah menjadi kebiasaan jika terjadi badai secara tiba - triba seperti hari ini . Seraya balik bertanya kepada sang Profesor.
Apakah Anda pernah belajar berenang pak Profesor ?
Dengan muka kecut sang Profesor menjawab "tidak."

Segera pemilik perahu melanjutkan bicara nya.
Sayang sekali Anda tidak pernah belajar berenang. Karena Anda telah menyia - nyiakan seluruh hidup Anda, karena sebentar lagi perahu ini pasti akan tenggelam.


Terlalu sering dalam kehidupan ini , kita disibukkan dengan hal - hal dan kegiatan membandingkan diri kita dengan kelemahan - kelemahan orang lain, menurut kita. Dan selalu saja kita mencela orang lain ketika mereka , sekali lagi menurut kita ..tidak bisa memenuhi standar yang seperti kita harapkan. Padahal setiap orang memiliki hal unik yang belum tentu kita sendiri memillikinya..

Dalam kesempatan kali ini marilah kita sekali lagi belajar untuk tetap merendahkan hati kita untuk menghargai orang lain dalam kondisi dan status sosial apapun. Jangan mudah untuk meremehkan dan menyepelekan keberadaan orang lain. Karena belum tentu kita bisa dan sanggup jika kita diposisikan seperti orang lain juga.
Namun sebaliknya, marilah kita kembangkan sikap saling memberi dorongan dan semangat supaya orang lain merasa berharga dan hidup mereka berarti untuk sesama mereka juga.

Bagaimana...berani mencoba....
Atau sebenarnya Anda telah terbiasa menggunakan kerendahan hati Anda...

Saya sangat bersykur jika demikian

Sampai Bertemu di Puncak sukses


0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution